Rabu, 19 November 2014



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
        Seperti sudah kita ketahui dalam zoologi invertebrata atau ilmu yang mempelajari tentang hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan invertebrata terbagi atas beberapa phylum seperti Protozoa, Coelenterata, Porifera, Platyhelminthes, Nemahelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
            Adapaun phyum Porifera sesuai asal katanya yaitu porus yang artinya pori atau lubang kecildan ferre yang artinya mengandung. Oleh karena itu Porifera disebut hewan yang berpori atau memiliki lubang-lubang kecil, bahkan seringkali di sebut dengan hewan spon atau hewan berongga. Protozoa masih termasuk ke dalam kelompokhewan yang mamiliki bagian-bagian  tubuh yang primitif.
            Porifera tidak banyak memberi keuntungan bagi manusia tetapi ada yang  beberapa jenis yang menguntungkan misalnya jenis Hippospongia sp. dan Spongia sp. dapat dijadikan alat gosok mandi atau cuci piring. Karena bentuk  tubuh yang berongga dan lunak, kerangka tubuh Porifera dijadikan sebagai bahan baku alat gosok mandi. Selain digunakan sebagai alat gosok mandi Porifera juga memberi manfaat sebagai hiasan dalam akuarium serta adapula jenis yang dimanfaatkan dalam bidang medis. Karena Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai bahan obat-obatan yang berfungsi sebagai pertahanan diri. Senyawa bioaktif itu dihasilkan dari spesies Petrosia conteganatta berkhasiat sebagai obat antikanker, adapun Cymbacela diambil sebagai obat anti asma. Ada juga spons Luffariella variabillis menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik dan monoloid yang dapat dijual dan memiliki nilai jual yang tinggi.

1.2    Rumusan Masalah
a.                      Apa itu Porifera?
b.                     Bagaimana peran Porifera bagi manusia?



   1.3. Tujuan Penulisan
      Dari uraian pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan       diatas, maka penulisan ini bertujuan untuk :
a.       Mengerti  apa itu Porifera
b.      Mengetahui peran Porifera bagi  manusia

1.4. Manfaat penulisan
            Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan informasi atau referensi untuk menambah pengetahuan pembaca tentang Porifera baik yang sifatnya menguntungkan maupun yang merugikan bagi manusia.


























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Porifera merupakan golongan binatang mulitsel primitif yang pada dasarnya diploblastik. Jaringan belum sempurna terdiri dari epidermis dan sel-sel berleher (Koanosit) diantara keduanya terdapat masenkim yang berisi sel amoebord dan rangka (Spikula) atau spons.
Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lubang kecil seperti spons, lubang kecil ostium untuk masuk , dan lubang besar Oskulum untuk keluar, bagian dalam berupa rongga disebut spongocoel yang terdapat koanosit. Selain itu  hewan ini mempunyai sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit yang berfungsi untuk mencerna makanan karena berlangsung didalam sel. Maka disebut pencernaan intrasel, air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang ostrum kemudian masuk kerongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. (Istamar Syamsuri dkk.2004:94)
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukkan tunas dan gemule. Gemule hanya dihasilkan menjelang musim dingin pada Porifera yang hidup di air tawar. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukkan gamet (antara ovum dan sperma). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan sperma pada individu yang sama dan bersifat hermafrodit. Ukuran tubuh Porifera pada umunya asimetris, bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk dan bercabang seperti tumbuhan. Warna  tubuhnya bervareasi ada yang berwarna pucat, dan berwarna cerah. Porifera hidup secara heterotrof, makananya adalah bakteri dan plankton. Habitat Porifera umunya dilaut, dari tepi pantai hingga kedalaman 5 km. Karena Porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang dianggap sebagai tumbuhan. Porifera terdiri dari tiga kelas yaitu:
1.      Calcarea, hidup di laut, spikula mengadung Zat kapur(CaCO3). . Struktur tubuh Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer,Leucosolenia, Scypha, Grantia. Tipe saluran Air Asconoid.
Description: Calcarea

2.      Hexatinellida, spikula dari kuarsa/silikat(SiO2). Contoh: Regadella, Eplectella, Aspergillum ,saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m
Description: Hexactinellida
3.      Demospongia,spikula dari bahan spongin . Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, typenya leucon / rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa untukmandi/jok kursi, Lap dan lain lain . Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis , Cliona , Haliarsa dan Microciona.
Description: Demospongiae

Proses jalannya air berturutan dari luar ( laut ) : laut – ostium – spongocoel- osculum
Skema bagian itu terlihat pada gambar ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMXhkti9NTAnlx5rN2PQ-fA52I2ArP3M4GLSrjQrx_PkDwg1XWHHnX80_iOf6FF0aOQQhksgGImKgHbDI6G5SXEpQv1XPLH6NcjcRXWg3TaiTNUd7_8mEbDrD7rZ_vXJ5LLzVvI6nb_TM/s320/asconoid_sponge.jpg








 Ciri-ciri Porifera
1.       Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
2.       mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
3.       tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik) , yaitu epidermis dan endodermis
4.       endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi dua flagel
5.       spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat choanosit , epidermis, dan mesenkim (lapisan gelatin)
6.       Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula berada DI mesoglea juga terdapat sel archeosit
7.       Porifera tidak mempunyai sel saraf.
8.       Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.
9.       Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka
10.    Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih dan tebal yang berfungsi sebagai kulit yang disebut pinakosit.sel pinakosit berfungsi sebagai pelindung
11.    oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid)
12.    mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
13.    Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam koanosit.
14.    Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) sebagai kerangka
15.    Spikula terbuat dari kalsium karbonat, silikat atau spongin
16.    Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon.
17.    Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.
18.    Reproduksi Porifera bisa secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
19.    Jadi perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a.       Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian  terbentuk individu baru.
b.      Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar.
              Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut :
Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK2ecC-A58AnpZ3gNH6YQiJL_VB1diifyAqpoSWUegouqzHoG0VLpfol3RJE0TRdDopqcPRAJPRciXYIBiI_q6eTteNF8ksphivYV-qnw6vhaGccJjUoDnF9gByq8QObZV619MB0ezO5k/s320/sponge.gifSedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia.







Berdasarkan tipe saluran air, tubuh porifera dibagi menjadi 3 dari yang sederhana hingga komplex yaitu :
a.       Ascon :antara lingkungan laut dengan spongoscoel langsung berhubungan
b.      sycon :antara lingkungan laut dengan spongocoel ada pembatas, tidak langsung berhubungan
c.       Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNYmuHbn9xcwI7YKS58QJEaN4yWFRNLgxjmRHBuF-4hMdqq8aIcXeKEuG-5BOqOtYQpgQA-pzVgIdVPlxof8-s0dCGckf-JIIaJSk6kKawx18BOkoTn-tL6wl4CEcMZ1stXHbSpXyF1dQ/s1600/PORIFERA.pngrhagon/leukon : komplex









BAB III
PEMBAHASAN

3.1. PENGERTIAN PORIFERA
Berdasarkan asal katanya Porifera yaitu porus yang berarti pori dan ferre yang berarti rongga atau lubang kecil. Porifera merupakan hewan invertebrate yang  berpori dan memiliki lubang-lubang kecil. Lubang pada forifera terdiri atas dua yang berukuran kecil disebut  ostium untuk masuk, dan lubang yang berukuran besar Oskulum untuk keluar, bagian dalam berupa rongga disebut spongocoel yang terdapat koanosit. Selain itu  hewan ini mempunyai sel dengan bentuk khusus yang disebut koanosit yang berfungsi untuk mencerna makanan karena berlangsung didalam sel. Maka disebut pencernaan intrasel, air dan makanan yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang ostrum kemudian masuk kerongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Pada phylum Porifera terdiri atas beberapa kelas dan terbagi lagi atas beberapa spesies, setiap spesies memiliki cirri dan sifatnya tersendiri yang membedakannya dengan spesies-spesies lain. Adapun sifat dari  Porifera tidak semuanya memberi keuntungan bagi manusia dan ada juga beberapa jenis yang merugikan manusia.

3.2.Peranan Porifera dalam kehidupan

Memang Porifera tidak banyak memberi keuntungan tetapi ada beberapa jenis Porifera menguntungkan manusia yaitu salah satu pembentuk keanekaragaman di dasar laut, digunakan sebagai penghasil senyawa bioaktif yang disimbiosis dengan bakteri sebagai bahan baku obat pencegah kanker, sebagai hiasan dalam akuarium dan juga sebagai alat gosok mandi atau cuci piring.
Porifera sebenarnya tidak terlalu merugikan namun karena akibat sifat hidupnya menempel maka dikatakan merugikan, karena apabila dewasa Porifera tidak lagi berpindah sehingga apabila menempel di tiram merugikan masyarakat yang ekonominya bergantung pada tiram dilaut
Spongia sp., Hippospongia sp.,Petrosia contegnatta dan Luffariella variabilis. Hippospongia sp, Euplectella, Leucosolenia, Grantia, Scypha dan Nipathes digitalis


BAB IV
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Dari pembahasan diata penulis menyimpulkan bahwa:
1.      Porifera adalah hewan primitive yang mengandung pori dan lubang-lubang kecil, jewan ini memiliki sistem pencernaan dan sistem reproduksi
2.      Klasifikasi filum  Porifera berdasarkan struktur tubuh dibagi atas tiga yaitukelas Hexactinelida, kelas Demospongia, dan Calcarea
3.      Peranan Porifera bagi manusia yang menguntungkan yaitu sebagai alat gosok mandi, hiasan akuarium, sebagai bahan dasar obat sedangkan kerugian yang disebabkan oleh Porifera yaitu mengganggu tiram yang ada dilaut.

























DAFTAR PUSTAKA

Feynman.2006, genius Biology Paling Cool Sedunia. Jakarta : penerbit Mizan
Soekarno. dkk.2000. Biologi I. Klaten:Intan Pariwara
Syamsuri Istamar dkk.2004. Sains Biologi. Jakarta:Erlangga